Selasa, 28 Februari 2023

Repotting Tanaman

Dua hari yang lalu, saya membersihkan rak tanaman di teras rumah. Ada beberapa tanaman yang saya bongkar dan pindahkan ke pot yang baru (repotting).

Tanaman yang saya repotting adalah aglonema Adelia, aglonema Bidadari, Sansevieria, kuping gajah dan monstera adansonii (janda bolong).

Semua sudah tampak sesak di pot yang lama karena anakan mulai banyak yang muncul. Untung saja saya masih punya banyak pot bekas. 

Dulu, saat pandemi pada Februari - Desember 2020, semua pot terisi dengan beraneka macam jenis bunga. Tapi setelah gempa pada Januari 2021, banyak bunga yang hancur. Dan sekarang hanya tinggal beberapa saja, tidak banyak. Jadi, sekarang pot saya banyak yang kosong.

Ingin rasanya menambah kembali dengan berbagai jenis tanaman, tapi sepertinya saya kurang mendapat restu dari suami. Menurut suami, teras menjadi tambah sempit dan membatasi ruang gerak. Ya sudah, saya manut saja, hehehe.

Sekarang, saya fokus saja merawat yang ada. Salah satu cara merawat tentunya dengan melakukan repotting seperti ini. Dengan melakukan repotting maka tanaman akan memiliki ruang tumbuh yang lebih luas. Agar tumbuh lebih besar dan sehat.

Sama seperti manusia, butuh ruang untuk bertumbuh agar sehat secara fisik dan mental.

Senin, 27 Februari 2023

Tumpukan Kain Flanel

Kemarin siang, saya menyempatkan merapikan isi lemari yang berada di kamar utama. Sebetulnya, saya cukup sering merapikan, tapi selalu saja berantakan.

Di lemari itu juga tersimpan tumpukan kain flanel beserta alat menjahit lainnya. Dulu, saya sangat suka membuat kreasi flanel. Apalagi dengan bentuk yang lucu-lucu dan berwarna-warni. 

Saya jadi ingat, beberapa tahun yang lalu sempat menerima orderan kreasi flanel. Ada yang pesan hanging door, gantungan kunci, tempelan kulkas, hiasan pensil dan boneka-boneka jari.

Padahal waktu itu, saya sangat tidak pede menjual hasil kreasi sendiri. Tapi ternyata ada juga yang suka dan bilang bagus, hehehe.

Kalau sekarang ya sudah tidak sempat lagi membuat kreasi. Padahal, bahan-bahannya masih banyak tersimpan di lemari. Aduh, sayang sekali...

Semoga suatu hari nanti saya bisa membuat kreasi flanel lagi.

Jumat, 24 Februari 2023

Tanaman Kehausan

Tadi, menjelang magrib saya baru pulang dari kantor. Sampai di teras rumah, saya baru sempat memperhatikan tanaman. Sudah dua hari ini saya tidak sempat menyiram tanaman. 

Tampak beberapa pot tanaman terlihat agak layu. Dua pot tanaman seledri juga terlihat tidak segar. Ember di luar yang biasanya terisi air malah kosong melompong. 

Kran di luar kalau sudah menjelang malam, pasti tidak mengalir. Ya sudah. Saya juga sudah cukup lelah untuk mengambil air di dalam rumah. 

Saya melepas sepatu dan memperbaiki semua posisi sandal yang berantakan. Setelah itu saya masuk ke dalam rumah. 

Saya menuju dapur terlebih dahulu dan meneguk segelas air mineral. Terasa segar sekali. Tiba-tiba saya teringat tanaman di luar. Aduh, saya jadi tidak tega. Pasti merasa kehausan juga.

Saya bergegas mengambil ember di luar dan mengisinya dengan air. Satu persatu tanaman saya siram. Saya merasa lega dan senang. 

Ternyata saya hanya perlu meluangkan sedikit waktu untuk menyiram tanaman yang sudah kehausan selama 2 hari.

Mamuju, 23 Februari 2023

Kamis, 23 Februari 2023

Daya Tahan Tubuh Menurun

Hari ini, sebenarnya saya masih merasa kurang enak badan. Tapi, tadi pagi saya terpaksa ikut rapat bersama kepala dinas dan konsultan, terkait dana DAK (Dana Alokasi Khusus).

Kegiatan rapat berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan 12.30. Alhamdulillah, saya bisa mengikuti rapat dengan baik walaupun merasa kurang sehat. 

Kotak nasi untuk makan siang dan beberapa cemilan yang saya dapat dari kegiatan rapat, tidak saya sentuh. Selera makan saya menjadi berkurang dan rasanya ingin cepat-cepat pulang. 

Siangnya karena tidak tahan, akhirnya saya ijin pulang istirahat dan tidak kembali ke kantor. Sampai di rumah saya langsung meluruskan punggung. Sakit tidak kunjung mereda, terpaksa saya mengonsumsi obat Paracetamol. 

Alhamdulillah, sekitar jam 8 malam keadaan membaik. Saya jadi bisa membalas semua chat rekan kantor terkait urusan pekerjaan. Semua chat baru saya buka karena sejak siang, sama sekali tidak bisa pegang handphone. Hanya bisa terbaring di tempat tidur. 

Sepertinya, daya tahan tubuh saya sangat kurang baik beberapa hari terakhir ini. Dan sekarang, saya masih butuh istirahat lebih banyak lagi. 

Semoga diri saya cepat pulih, Aamiin...

🌻🌻🌻

Insiden Topi Berlumpur


Satu pekan yang lalu, saya bersama teman, melakukan perjalanan dinas ke kabupaten Polewali Mandar. Kami melakukan pendampingan gerakan pengendalian (gerdal) hama penggerek batang di kecamatan Mapilli dan Wonomulyo. 

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah kecamatan Mapilli, tepatnya di desa Bonne-Bonne. 

Untuk menuju sawah, kami menyusuri jalan setapak. Mobil di parkir di ujung jalan. Titik gerdal berpusat di tengah-tengah sawah. Kami harus jalan sejauh 1 km untuk sampai di lokasi. 

Di sepanjang pematang, saya sibuk memegang topi sambil berjalan. Angin begitu kencang berhembus. Padahal ada tali pengikat topi yang bisa disangkutkan di dagu. Tapi entahlah kenapa saya malah lebih memilih menekan bagian atas kepala supaya topi tidak terbang ditiup angin, hehehe..

Akhirnya kami sampai di sanggar tani. Kegiatan sudah separuh jalan, didampingi oleh petugas kecamatan. 

Saya pun memberi sedikit arahan kepada para petani. Lagi asyik-asyiknya berdiskusi, topi saya terbang membumbung tinggi mengikuti arah angin yang cukup kencang. 

Memang, beberapa pekan ini angin selalu kencang, biasa disertai hujan juga. Tapi untung saja, kali ini tidak hujan. 

Saya berusaha mengambil topi yang jatuh agak jauh dari sanggar tani. Tapi dengan sigap seorang petani berlari mengambil topi saya. 

Dari jauh, saya melihat topi saya sudah basah dan berlumpur. Semakin jelas terlihat kotornya setelah topi ada di tangan. Penuh lumpur. Sudah tidak bisa dipakai. Terpaksa saya simpan dalam plastik. 

"Tidak apa-apa Bu, jangan maki pakai topi. Tidak jahat ji matahari di sini" sahut salah satu petani. "Iye pak, cuma matahari kok, masa takut" kata saya sambil tertawa.

Padahal dalam hati saya bingung, mau pakai pelindung apa menuju titik lokasi berikutnya. Matahari terasa menggigit.

Sabtu, 11 Februari 2023

Rindu

🌺🌺🌺
Dua hari yang lalu, saat sore hari, saya jalan-jalan ke pelabuhan feri setelah membeli beberapa keperluan rumah. Saya berdiri di luar gerbang pelabuhan. Jarak mata memandang ke arah kapal feri yang sedang bersandar, sangatlah dekat. 

KMP (Kapal Motor Penumpang) Laskar Pelangi tujuan Balikpapan itu, berangkat menjelang magrib.

Angin yang cukup kencang ditambah deburan ombak, seakan membawa saya mengingat kenangan sewaktu di Balikpapan. Ingin sekali rasanya kembali mengunjungi "kota minyak", tempat dimana saya dibesarkan.

Apalagi sekarang sudah berkeluarga, tentunya saya ingin membawa keluarga bertemu kerabat di sana. 

Tapi sepertinya sulit. Suami saya takut naik kapal feri. Membayangkan berada dalam kapal di tengah lautan luas, membuat lutut suami lemas. 

Katanya, kalau melihat kapal yang besar, ingatannya langsung tertuju pada film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck".

Semoga saja, suatu saat ketakutan itu hilang. Saya bisa kesana dan rindu terobati. Aamiin.
❤️

Media Tanam Hidrogel


Kemarin, saya menyiapkan hidrogel untuk dibawa ke kantor. Hidrogel ini adalah pemberian teman sekantor. 
Hidrogel merupakan media tanam yang berfungsi menyerap air dan nutrisi untuk tanaman dan melepaskannya secara perlahan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Awalnya, hidrogel ini saya gunakan sebagai media tanaman hias di rumah. Tapi karena selalu dijadikan mainan oleh anak-anak, akhirnya saya bawa ke kantor saja. Takut kalau masuk di mulut. 

Bentuknya yang bulat dengan warna-warni cantik, membuat anak-anak tertarik dan gemas untuk menjadikannya mainan. 

Media hidrogel bisa digunakan untuk berbagai macam tanaman. Tapi, kalau saya hanya menggunakan untuk tanaman hias di meja kantor saja. 

Setelah saya ganti media hidrogel, tanaman saya terlihat cantik, ya. 

Selasa, 07 Februari 2023

Tanaman Penuh Manfaat

🌻🌻🌻

Di kantor, kalau sudah suntuk pasti saya jalan-jalan keluar. Biasanya saya akan mengelilingi kantor untuk 'cuci mata' πŸ˜„

Berjalan di sisi bangunan laboratorium, saya menemukan tanaman Mindi yang sedang berbunga. Perpaduan warna ungu muda dan ungu tua sangat indah dipandang mata. Cantik sekali. Setiap bunga memiliki mahkota yang terdiri dari 5 kelopak. Bunga Mindi juga mengeluarkan bau yang harum. 

Mindi yang ditanam di kantor ini, bukan hanya sebagai tanaman pelindung, tapi juga bermanfaat sebagai pestisida nabati. Bagian yang biasa digunakan adalah daun dan biji. 

Mindi dapat mengusir kutu daun, Mizus persicae (kutu daun), belalang, ulat grayak, wereng dan sebagainya. 

Bergeser ke arah rumah jabatan, ternyata ada tanaman tembakau yang sedang berbunga juga. Bentuknya seperti lonceng atau terompet. Dengan warna pink yang lembut, MasyaAllah sungguh cantik menawan 😍 

Tanaman tembakau juga ditanam di kantor karena memiliki khasiat sebagai pestisida nabati. Tembakau dapat mengendalikan beberapa jenis hama, seperti kutu-kutuan dan ulat. 

Di depan kantor pun, masih banyak tanaman kenikir dan jenis lain yang ditanam sebagai tanaman refugia. 

Melihat bunga-bunga di kantor yang indah dengan warna cantik, ternyata bisa membuat hati bahagia. Apalagi bunga-bunga disini, tidak saya temukan di rumah saya πŸ˜„
🌿🌿🌿

***
- Pestisida nabati merupakan senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman, maupun tumbuhan pengganggu (gulma).

- Tanaman refugia adalah tanaman yang berfungsi sebagai tempat berlindung/persembunyian atau persinggahan dan menyediakan makanan bagi serangga musuh alami.

Senin, 06 Februari 2023

Melatih Kemandirian Anak

🌻🌻🌻
Di antara banyaknya peran saya sebagai orang tua dalam mendidik anak, melatih kemandirian adalah salah satunya yang saya terapkan. Saya tidak mau anak-anak selalu bersikap manja dan serba dilayani.

Terutama anak saya yang bungsu, susah sekali makan. Kalau sudah tidak mood, malah minta disuap. Sampai hari ini, saya selalu merasa kerepotan dan gemas kalau jadwal makan tiba. Makan berat sedikit, tapi sangat suka dengan cemilan dan kue-kue πŸ˜…

Sebisa mungkin saya tetap mengajarkan agar bisa mandiri makan tanpa rewel. Lain halnya kalau kondisi kurang sehat. 

Berlaku juga dalam hal mengurus pakaian masing-masing. Mulai dari pakaian sekolah, pakaian mengaji hingga pakaian rumah. Kalau mencuci pakaian tentu masih menjadi pekerjaan saya. 

Tapi melipat dan menyusun di lemari sudah menjadi tugas anak-anak. Dan mereka yang tahu dimana letak pakaian masing-masing beserta aksesorisnya. 

Kegiatan sapu menyapu juga menjadi tugas anak-anak. Dan saya sudah menyiapkan jadwal beberes rumah, baru terbatas pekerjaan yang ringan-ringan saja.

Walaupun kadang-kadang harus selalu diingatkan supaya jangan lalai dengan tugas yang diberikan. 

Sebagai orang tua, saya juga harus memberi teladan kemandirian yang baik dulu untuk anak-anak. Tidak hanya sekedar menyuruh atau memotivasi saja.

☘️☘️☘️

Jumat, 03 Februari 2023

Membersamai Anak

Dulu, saya kira mengurus anak yg masih bayi, batita kemudian beranjak balita butuh perjuangan yang besar. Tapi ternyata, menemani anak yang beranjak remaja adalah tantangan paling besar. 

Apalagi berita di televisi, banyak kasus kriminal yang menimpa anak-anak. Mulai dari penculikan, bullying hingga pelecehan seksual pada anak. 

Hal ini yang membuat saya sebagai orang tua selalu merasa khawatir. Itu sebabnya, saya selalu mengajak anak-anak untuk bercerita. 

Bercerita apa saja tentang kesehariannya, yang tentunya pada saat di luar pengawasan saya. Di mulai dari sekolah, hubungan pertemanannya, dan lain-lain. 

Saya merasa persoalan anak, bukanlah hal yang mudah. Selalu ada saja yang luput dari pengawasan dan perhatian.

Dan saya baru menjejaki itu semua. 
Perjalanan masih panjang. Semoga selalu diberi kemudahan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak, Aamiin πŸ€²πŸ˜‡

Rabu, 01 Februari 2023

POC Kulit Bawang

🌻🌻🌻
Saya memiliki beberapa tanaman hias dan cabai di rumah. Semua tanaman tersebut mudah dirawat dan tidak perlu disiram setiap hari. Salah satunya kaktus.

Saya jadi ingat, ada teman yang bilang kalau kaktus itu tanamannya orang malas, hehehe... Mungkin karena disiram atau tidak disiram tetap tumbuh, ya πŸ˜…

Walaupun begitu, tanaman saya tetap butuh perawatan. Minimal rutin disiram. Biasanya saya memanfaatkan limbah dapur untuk di tanaman. Apa saja itu ? Ada air beras, rendaman kulit bawang merah, kulit telur yang digerus, kulit pisang dan lain-lain.

Tapi yang paling sering saya gunakan adalah air beras dan rendaman kulit bawang merah atau bawang putih.

Pupuk organik cair kulit bawang merah sangat bermanfaat bagi tanaman. Kulit bawang merupakan pestisida alami yang mengandung senyawa acetogenin dalam jumlah tinggi. 

Berbagai macam zat senyawa dalam kulit bawang dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan menjaga kesuburan tanaman. Selain itu, batang dan akar juga akan menjadi kuat.

Caranya cukup mudah. Kita tinggal meyiapkan 2-3 genggam kulit bawang ke dalam 1 liter air. Tutup wadah dan biarkan sampai 1-2 hari. Setelah itu, air hasil rendaman kulit bawang siap digunakan. 

Cukup mudah kan? Mari manfaatkan limbah dapur untuk kelestarian tanaman kita, ya πŸ˜€πŸ’ͺπŸ’ͺ

πŸ€πŸ€πŸ€

Yang Ingin Kumulai

Hari terakhir #30hbc23
πŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Alhamdulillah, telah melewati perjalanan 29 hari penuh makna.
Saya mengapresiasi diri karena bisa konsisten mewujudkan #30haribercerita.
Hari ke 30, bukan berarti selesai. Justru ini adalah langkah awal menuju impian saya. Bisa menerbitkan buku sendiri. Aamiin πŸ˜‡πŸ€²

Yang ingin saya mulai hari ini adalah memberi hadiah (self-reward) kepada diri saya sendiri, karena telah berhasil menyelesaikan tantangan @30haribercerita. Apa ya hadiahnya? πŸ˜€
Mungkin, menikmati makanan favorit? Jalan-jalan sore? Belanja? Ah, tanggal tua, belum gajian πŸ˜… Nanti sajalah saya pikirkan kembali πŸ˜‚

Yang jelas, hadiah tersebut akan menjadi motivasi bagi saya untuk terus konsisten melakukan hal yang bermanfaat πŸ€—

Tapi, menjaga konsistensi itu sangat sulit menurut saya. Selalu ada banyak gangguan (distraksi) yang membuat saya kurang fokus dan disiplin. 

Contohnya saja untuk menyelesaikan #30haribercerita ini, tiap hari banyak gangguan, dan butuh usaha untuk mengatasi keadaan tersebut. 

Hal ini membuktikan, bahwa konsisten tidak datang dengan sendirinya, tapi harus dilatih setiap saat. Berusaha fokus pada proses yang dilalui dan selalu melakukan evaluasi diri. 

Selain itu, saya juga ingin memenuhi kebutuhan jiwa saya. Lebih mengenali, menerima dan mengendalikan emosi, karena emosi tidak selalu stabil, lebih sering naik turun. Ya, saya orangnya emosian, kalau ada yang bikin kesal πŸ’†πŸ˜„

Dan yang lebih penting, saya ingin membuat diri saya selalu merindu kepada Sang Pencipta, karena jiwa butuh nutrisi πŸ˜‡❤️

Instalasi Hidroponik #Ramadhan Journey

Instalasi Hidroponik milik kak Ama di Kabupaten Majene Tiga hari yang lalu, sebelum pulang ke Mamuju, saya menyempatkan berkunju...