Kamis, 29 Desember 2022

Distraksi dalam Bekerja

Mamuju, 29 Desember 2022
18.45

Hari ini saya tidak ke kantor karena ada pekerjaan yang harus saya selesaikan menggunakan jaringan internet. WiFi di kantor sedang bermasalah.

Mungkin mengerjakan pekerjaan kantor di rumah lebih menyenangkan. Tidak perlu keluar rumah atau menghabiskan uang untuk jajan. Tapi tidak bagi saya. Mengerjakan pekerjaan kantor di rumah justru lebih lambat diselesaikan.

Saya adalah orang yang kadang gampang sekali terdistraksi oleh keadaan. Faktor dari anak juga sangat berpengaruh. Menurut mereka kalau ibunya di rumah itu artinya sedang libur bekerja. Seperti tadi siang, Salsa merengek lagi karena telur dadar yang saya buat ada daun bawangnya. Dan minta digoreng kan lagi tanpa daun bawang. Padahal saya sedang asyik di depan laptop.

Alhasil saya harus ke dapur. Daripada anak tidak makan lebih baik saya mengalah sedikit. Setelah selesai saya kembali ke depan laptop. Belum lama fokus, saya kembali menerima telepon dari teman kantor. Awalnya membahas pekerjaan ujung-ujungnya malah curhat karena tidak bisa pergi libur akhir tahun 😂

Untung saja saya cepat sadar, kalau ada hal penting yang harus saya kerjakan. Segera saja saya mengakhiri telepon dengan teman. Semenit kemudian saya kembali fokus membuat daftar evaluasi kegiatan.

Sesekali Salsa mengintip dari balik pintu memastikan saya sedang bekerja bukan main hp 😂 Saya memberi isyarat agar Salsa tidak mengganggu.
Alhamdulillah kurang lebih dua jam pekerjaan saya tuntas.

Setelah itu saya menuju lemari dan memutar kunci laci. Ya, saya mengambil ponsel dari persembunyian nya 😅
Terpaksa ponsel saya singkirkan karena benda inilah yang membuat saya tidak berhenti membuka notifikasi.

Menurut saya, ternyata menyembunyikan ponsel dari penglihatan cukup efektif jika ingin fokus bekerja. Pekerjaan rampung, hati pun tenang 😀

Senin, 19 Desember 2022

Mana yang Betul, Seledri atau Daun sop?

Mamuju, 17 Desember 2022
13.33

Tadi pagi, seperti biasa di akhir pekan saya menyempatkan pergi ke pasar. Membeli bahan pangan di dapur yang mulai habis. Mulai dari telur, ikan, tempe tahu, sayuran sampai bumbu aromatik lainnya. 

Tapi ada sesuatu yang membuat saya agak sedikit kesal tadi pagi.

Pada saat sudah selesai belanja, saya lupa belum membeli daun seledri. Akhirnya saya masuk kembali ke dalam pasar. Saya berhenti dan memilih daun seledri di meja sudut yang masih tampak segar. "Bu, beli daun seledri, 2000 aja Bu" si ibu tampak diam kemudian menjawab, "Yg mana itu?" suaranya agak ketus. "Ini, 2000 aja Bu" ulang saya sambil menyentuh seledri. "Daun sop itu, bukan apa tadi kita bilang?" Tadi menjawab ketus sekarang ngegas. Saya mengeluh dalam hati. "Daun seledri. Nama lainnya daun sop." kataku kemudian. "Bilang maki saja daun sop, jangan nama aneh-aneh kita kasihkan."

Auto kaget. Mimpi apa ya semalam, pagi-pagi sudah kena semprot ibu penjual 🥴🥴🥴

Penyebutan daun sop memang sudah lumrah. Saya pun dulu menyebutnya daun sop. Tapi sejak pernah ditegur oleh seseorang yang katanya, "Masa orang pertanian bilang daun sop?" Akhirnya saya mengubah kebiasaan penyebutan menjadi daun seledri 😅
Jadi ini bukan nama aneh-aneh ya Bu. Tapi nama aslinya daun sop 😀

Daripada saya bilang mau beli Apium graveolens ??? Ibu bakalan buka kamus bahasa ilmiah lho 😅😂😂

Dahh lahh 😄😄

Rabu, 02 November 2022

Memasak itu Gampang Ternyata !


pixabay


Setuju nggak kalau saya bilang bahwa bisa masak itu penting ?
😄

Menurut saya, sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu bekerja, bisa masak adalah sesuatu yang penting. Walaupun yang dimasak hanya masakan yang sederhana aja. Yang penting keluarga suka. Itu aja. Jadi ga perlu jago masak kayak chef terkenal kan? Tapi kalau yang mau memperdalam skill memasak tentu banyak cara yang bisa dilakukan. Resep bertebaran di mana-mana. Apalagi internet sangat mudah dijangkau. Hal ini tentu sangat membatu kita mencari resep masakan  dari manapun.

Jadi, kenapa saya mengharuskan diri saya bisa masak ? Ya, salah satu alasan saya adalah untuk menghemat anggaran belanja dapur. Bayangkan dengan anggota keluarga empat orang, makan tiga kali sehari pasti butuh uang yang banyak untuk membeli makanan siap saji di luar. Memasak bisa menghemat uang yang kita punya. Dan satu kali memasak bisa dua sampai tiga kali makan. Lumayan kan ? Walaupun saya harus rela berburu waktu ketika pagi hari sebelum berangkat kerja. 

Cukup mudah sebenarnya. Tapi masalah bisa muncul ketika anak-anak nggak mood dengan makanan yang sudah saya masak. Padahal biasanya suka. Yahh namanya juga anak-anak ya kadang berubah-ubah seleranya. Dan kadang berbeda selera dengan saudaranya yang lain. Itu yang bikin pusing, hehehe. Padahal waktu di pagi hari sangat mepet. Belum lagi siap-siap untuk pergi ke kantor dan lain-lain.

Untuk mengatasi hal tersebut biasanya saya ngobrol dulu bareng anak-anak malam sebelumnya. Mereka akan menetukan list dan menunggu kesanggupan saya. Disitu akan terjadi tawar-menawar. Apalagi kalau bahannya nggak tersedia ya saya minta keringanan, hehehe. Dengan begitu kesepakatan akan tercapai. Minimal pagi-pagi bisa mengurangi drama masalah masak-memasak 😅

Tapi, kalau hari libur Sabtu dan Minggu, biasa saya akan mencoba resep-resep baru. Dan sesekali bikin cemilan. Kalau anak-anak dan suami suka, masakan tersebut akan menjadi list di pekan berikutnya. Saya juga selalu menyempatkan untuk food preparation sesuai dengan meal plean yang dibuat. Bahan-bahannya saya beli di pasar tradisional, lebih murah dan segar. Itu kalau saya…

 Kalau moms bagaimana ? 

 


Senin, 05 September 2022

Sandeq Race 2022

Passandeq Ulung


Perahu Sandeq
Dokumen pribadi

Rasa haru dan bangga sebagai orang mandar ikut menyemat di hati saya ketika even Sandeq Race berlangsung. Sandeq adalah perahu tradisional suku Mandar yang memiliki bentuk ramping, layar berbentuk segitiga dan tanpa mesin. Walaupun tanpa mesin, perahu ini dianggap sebagai salah satu perahu tercepat di dunia. Perahu sandeq bisa berlayar pada kecepatan 20 sampai 30 knot atau sekitar 50 kilometer/jam. 

Even Sandeq Race ini diadakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan tradisi suku Mandar sekaligus sebagai upaya pelestarian bahari di Sulawesi Barat. Sandeq Race yang diadakan kali ini memiliki rute dari Sulawesi Barat hingga finish di Balikpapan, Kalimantan Timur. Perahu Sandeq yang akan berlomba harus melewati tujuh etape, dimulai dari Pelabuhan Tanjung Silopo, Polewali Mandar, meuju Deking Sendana Majene, menyebrang ke Pulau Ambo kemudian Pulau Salissingan hingga mencapai Balikpapan.

Namun sayang, kedatangan para passandeq di Pantai Manakarra Mamuju pada hari Sabtu lalu tidak bisa saya saksikan. Padahal jarak rumah dengan Areteri, dimana Sandeq akan berlabuh sangatlah dekat. Hujan deras menghalalagi keinginan saya untuk ikut menyaksikan. Passandeq disambut dengan suguhan ule-ule' (bubur kacang hijau) dan pisang. Hal ini merupakan tradisi masyarakat Mandar saat menyambut passandeq dari berlayar. Esok harinya, Sandeq mengalami penudaan untuk berlayar. Hal ini disebabkan masih ada beberapa perahu yang mengalami kerusakan dan kehabisan bahan bakar solar utuk  perahu "pattonda" (pendamping passandeq). Saya dan ratusan orang lainnya harus cukup puas melihat jejeran sandeq beristirahat di pinggir pantai. Panas terik matahari tidak menghalagi antusias mereka untuk melihat atau berswafoto di sekitar Sandeq. Tak apalah, karena momen ini hanya ada setahun sekali 😁

Hari ini akhirnya passandeq kembali berlayar. Berlayarnya Sandeq seakan membawa kerinduan saya pada Kota Balikpapan. Kota dimana saya dibesarkan mulai dari bayi hingga menyelesaikan pendidikan  SMA😊 kemudian menetap di Mamuju untuk mengais rejeki. 

Keberanian dan kehebatan passandeq tentu tidak diragukan lagi. Bagaimana menaklukan lautan yang luas hanya dengan menggunakan perahu kecil tipis bak sebilah pisau. Mereka saling bekerja sama mengatur keseimbangan perahu di tengah laut dan membawanya dengan penuh semangat. Semoga perjalanan hingga Balikpapan lancar tanpa ada suatu kendala yang berarti dan kembali ke tanah Mandar dengan selamat tanpa kurang satu apapaun, Aamiin 😇



Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi


Rabu, 31 Agustus 2022

Resep JSR Teh Ketumbar

Ketumbar yang direndam air panas


Eat good
Feel good
🍀🍀🍀

Makanan yang baik dan sehat bisa membuat hati kita senang dan mood lebih baik tentunya.
Di zaman yang serba maju seperti sekarang ini, makanan cepat saji sangat digemari termasuk saya salah satunya, hehehe

Lebih praktis dan bikin kenyang. Tapi yang sangat kurang disadari bahwa dari makanan itulah keluhan banyak bermunculan. Sama seperti yang saya alami, kadangkala pagi sehat bugar, tak tahunya sampai di kantor, maag saya bisa kambuh secara tiba-tiba, atau mendadak migren. 

Diusia sekarang ini, walaupun belum dikatakan tua tapi tidak muda juga ya, keluhan sudah banyak dirasakan. Macam-macam saja keluhan, paling sering kalau sudah capek, akan lebih mudah sakit kepala (migren). 

Maka dari itu, saya ingin memulai ikhtiar minum rimpang dan rempah-rempah. Dengan harapan bisa mengurangi keluhan-keluhan yang ada dan tidak merasa jompo diusia yang belum terlalu tua ini. 

Tentunya bukan hanya minum "jamu" seperti ini. Belajar makan makanan sehat juga layak dijalani, tidak makan  "nyampah". Makanan apa saja masuk diperut, cemilan yang ber-MSG, minuman kemasan dan lain-lain. Semua terasa enak di lidah.


Hasil seduhan ketumbar

Untuk mengawali semua, saya memilih merutinkan konsumsi rimpang dan rempah, dikondisikan apa saja yang ingin diminum. Nah, biasanya saya minum kunyit, jahe, kayu manis, sereh dengan tambahan sedikit jeniper (jeruk nipis peras). 

Tapi kali ini saya mencoba rempah teh ketumbar. Ketumbar sangat bagus untuk kesehatan jantung. Pilih ketumbar yang agak butek. Disinyalir ketumbar yang terlihat lebih bersih dan putih telah melalui proses bleaching atau pemutihan dengan menggunakan bahan kimia.

Sebagai permulaan saya mencoba 1 sendok teh ketumbar diseduh dengan air panas (air baru mendidih) sebanyak 1 gelas, diamkan dan minum selagi hangat. Jangan lupa baca Bismillah.

Adapun manfaat teh ketumbar diantaranya : 
- Menyehatkan jantung
- Meringankan nyeri sendi
- Menguatkan otot dan tulang
- Memperbaiki metabolisme tubuh
- Melancarkan pencernaan
- Melancarkan pembuluh darah 
- Menyehatkan rambut

Tapi untuk yang punya riwayat Hipotensi ternyata tidak disarankan. Nanti tensi darah bisa tambah turun. 

Menurut teman yang saya kenal, Beliau memberi kesaksian bahwa teh ketumbar ini sangat berkhasiat. Sakit kram-kram di tangannya berangsur membaik, tentunya diikuti dengan pola makan yang sehat dan lebih terkontrol.

Untuk teman-teman yang punya pengalaman minum herbal bisa juga sharing, hitung-hitung sedekah ilmu.

Nahh, yang mau kembaran dengan gelas cantik seperti yang saya pakai, bisa beli disini
Gelas ini sudah punya saringan kaca untuk ampas rimpangnya ya...Asli cantik deh, jadi semangat nge-rimpangnya.

Semoga bermanfaat. 

Notes : Resep JSR dr. Zaidul Akbar

Rabu, 17 Agustus 2022

Semarak Indonesiaku

Beberapa hari belakangan sudah nampak meriahnya perayaan menjelang HUT RI. Tak ketinggalan BPTPH, kantor dimana saya bekerja, juga ikut merayakan semarak Ulang Tahun RI yg ke 77 dengan mengadakan berbagai macam tradisi perlombaan. Lomba yang diadakan diantaranya ada balap karung, makan kerupuk, pesan berantai, bola plastik dan lain-lain. Perlombaan diadakan mulai pagi hingga sore hari. Ada-ada saja tingkah lucu teman-teman yang memancing gelak tawa. Semua happy, semangat dan seru tentunya 🤩👏👏. 
Namun Lebih happy lagi karena bertabur hadiah, sederhana tapi sangat bermanfaat 😀❤️
Di akhir perlombaan pun masih ada predikat "Ter" dan "Ter", saya lupa "Ter" apa saja, yang jelas saya meraih predikat Ter "sembunyi", mungkin karena pada saat perlombaan saya menghilang entah kemana😂
Padahal saya sedang berjibaku bersama dua orang teman lainnya yang sedang ikut uji kompetensi kenaikan jabatan. 
Next,  BPTPH bisa menghimpun lebih banyak lagi teman-teman POPT per kabupaten, sepertinya lebih seru yaa😁 sambil nunggu sponsor yg ingin beramal soleh tentunya😀🙏

Akhir kata untuk Indonesiaku
🇮🇩🇮🇩🇮🇩 "Dirgahayu Republik Indonesia, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Indonesia Hebat, BPTPH Malaqbi" 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
💪💪💪

Minggu, 12 Juni 2022

Food preparation Penolong Para Bunda

MasyaAllah Tabarakallah💞
Hari ini kita masih menjalani masa tanggap darurat yaa.. Peristiwa beberapa hari lalu, gempa kekuatan 5,8 SR, pasti menguak kembali trauma yang masih tersisa dari gempa 2021.
Alhamdulillah,, Allah SWT masih melindungi kita semua saat ini, InsyaAllah kedepannya pun tetap dalam penjagaan Allah, Aamiin Allahumma Aamiin 🤲😇❤️
.
.
Selama bukan di pengungsian, urusan dapur tetap jalan dong ya 🤭. Seperti biasa saya berusaha untuk menyiapkan food preparation. Usaha kecil untuk memerangi malas masak😂. Kan sayang kalau sudah food prep tapi tidak masak juga, yang ada semuanya mubazir. Mau tidak mau ya tetap harus masak ya kaaan...kecualiii...mager tingkat dewa atau lagi kurang sehat bangeeettt ( ga bisa bangun). Pokoknya diusahakan aja lah masak, walaupun itu ala kadarnya..masakan saya juga lebih sering bertema MS3. Apa itu ?? Masakan Sangat Sederhana Sekali, tentunya😂😂
Sebagai penganut teori cepat dan praktis, saya memang lebih menyukai tema MS3 untuk masak sehari-hari. Saya jadi bisa mengerjakan pekerjaan lain di luar "dapur". Karena tenaga saya bukan cuma untuk di "dapur" aja kan🤭
.
.
Hasil foodprep ini semoga cukup untuk 1 pekan ke depan, hanya untuk sayur dan bumbu-bumbu, kalau protein hewani dan protein nabati kemungkinan beli lagi karena lebih cepat habis. Walaupun sederhana, diusahakan terpenuhi kebutuhan gizi untuk keluarga.
🌾
Menjalankan food prep seperti ini bisa mengefisienkan waktu pada saat weekday lho (hari kantor). Memang awal menyiapkan bisa memakan waktu setengah harian, mulai dari membersihkan hingga menyusun dalam food container dan memasukkan ke dalam kulkas. Saya biasa melakukan food prep pada saat weekend seperti sekarang. Kulkas pun menjadi lebih rapi dan anggaran belanja lebih hemat, karena sebelum belanja pasti sudah memikirkan mau masak apa kedepannya. Ya, begitu lah kira-kira Moms☺️ 
.
.
Nahh, untuk food container nya bisa lho memakai yang seperti ini, bahan tebal dan kuat. Warna senada membuat kulkas lebih indah dan rapi, tidak seperti punya saya...Penuh dengan bermacam warna..seperti warna warni kehidupan😆. Kalau mau yang lebih estetik seperti korea-korea gitu bisa coba yang ini.....super cute tempatnya. Dijamin bakal tambah rajin food preparation, hihihi..
Semangat yaa para Moms diluar sana🌸🥰❤️💞

Rabu, 08 Juni 2022

Aku Sayang Aku

Bagaimana harimu ? ☺️💚

Kalau saya merasa seperti keluar dari zona nyaman pekerjaan. Mengerjakan sesuatu dengan netral, mencintai kerumitan yg ada, bekerja stabil tanpa adanya kecemasan apalagi menimbulkan resiko 🤭. Dan sekarang masuk ke dalam "wahana" yang menurut saya cukup menegangkan. Sy takuuuttt tidak bisa memaksimalkan pekerjaan😩
.
.
Tapi saya anggap ini adalah proses pengembangan diri saya. Belajar menerima dan menghargai diri sendiri. Mempelajari hal baru sehingga menjadi tau, bekerja lebih produktif dan yang lebih penting bisa memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri untuk menemukan kekuatan yg dimiliki.
Setidaknya harus memiliki tujuan agar bisa termotivasi, karena itu semua bisa menjadi awal passion itu sendiri. Punya harapan besar kedepannya dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Beruntunglah kalau kita bekerja sesuai dengan passion yang kita miliki🤗
.
.
Verry strong feeling yaa Riaaaaa...💪🥰❤️
Banyak yang bantu koq, kamu tidak sendiri 🥰
Jaga kesehatan, jangan banyak minum kopi🥲
Ingaatt, pekerjaan rumah tangga itu lebih beraaattt daripada pekerjaan kantor (halahhhh😅😅) . Hiperbola mah ini. Tapi kalau ga hiperbola berarti bukan wanita yaa😆

☘️Yakin ada Allah SWT yang akan selalu membantu di setiap langkah kita, Aamiin💙😇
Bismilah🤲

#akusayangaku❤️
.
.
Gambar hanyalah pemanis alami☺️

Rabu, 01 Juni 2022

Maju Berkarya bersama Dem Area BTS

Apa itu Dem Area Budidaya Tanaman Sehat atau yang biasa disingkat Dem Area BTS ?
Dem Area BTS adalah demonstrasi area yang menerapkan budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami dalam skala luas.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh kepada petani dalam hal penerapan budidaya tanaman sehat dan mampu mengelola keberadaan OPT agar tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi. 
Kegiatan Dem Area merupakan program dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang dilaksanakan di daerah sentra produksi padi salah satunya adalah di Provinsi Sulawesi Barat. Dem Area di Provinsi Sulawesi Barat dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan dilaksanakan di 7 kecamatan dan diikuti oleh 37 kelompok tani. 

Pelaksanaan kegiatan Dem Area BTS perlu dilakukan pengawalan, pendampingan dan pembinaan oleh petugas pusat maupun daerah. 
BPTPH selaku petugas di daerah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BTS di masing-masing kelompok tani. Hasil dari monitoring yang kami dapatkan adalah bahwa petani melakukan serangkaian kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan dem Area BTS yang dimulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan. Rata-rata pertanaman telah memasuki fase generatif. Adapun pertanaman yang terserang hama masih di bawah ambang pengendalian. Untuk pertanaman yang terdapat populasi hama di bawah ambang pengendalian dapat dilakukan aplikasi APH begitupun sebaliknya jika populasi hama sudah di atas ambang pengendalian dapat digunakan insektisida kimia. Tetapi kelompok yang kami kunjungi belum ada yang menggunakan insektisida kimia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi pertanaman dalam keadaan aman terkendali. 
Petani yang kami kunjungi menyampaikan rasa bahagia dan bersyukur karena bisa ikut dalam kegiatan Dem Area BTS. Mereka menjadi paham dengan proses bertanam yang baik dan bisa mengambil langkah efektif jika terjadi serangan hama dan penyakit di persawahan mereka. Kebahagiaan mereka turut menjadi motivasi bagi kami selaku petugas pengendalian OPT. 

Dan kami berharap kegiatan Dem Area BTS dapat mendorong petani untuk tetap melaksanakan budidaya tanaman padi secara sehat dan berupaya menangani serangan OPT di daerah potensial/endemis sesuai dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu. Yang terpenting adalah menjaga semangat dan tetap istiqamah melakukan yang terbaik. Aamiin 😇🤲

Kamis, 10 Maret 2022

Pemanfaatan PGPR

PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah sejenis bakteri menguntungkan yang hidupnya berkoloni menyelimuti akar tanaman. Mikroba yang menguntungkan ini juga dapat ditemukan di permukaan tanaman (filosfer), lapisan tanah (rizosfer) dan di dalam jaringan tanaman sehat (endofit).

Sebagai bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman, PGPR memiliki peran yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai pupuk hayati (bio-fertilizer), menghasilkan hormon pertumbuhan (bio-simulant) dan Agens Pengendali Hayati (bio-protectant). 

Sebagai bio-fertilizer PGPR dapat membuat sumber nutrient (unsur hara) mudah tersedia dan terserap oleh tanaman melalui proses mineralisasi dan transformasi. Menghasilkan beberapa zat pertumbuhan diantaranya IAA (Indole Acetic Acid) yang dapat menambah luas permukaan akar-akar halus atau meningkatkan pertumbuhan akar. 

Selain itu juga berperan dalam melindungi tanaman dari serangan OPT baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Proses pembuatan PGPR cukup sederhana dan bahan-bahan yang digunakan mudah ditemui disekitar kita, diantarnya dedak, terasi, gula pasir, air, akar bambu/akar putri malu/rumput gajah sebagai biang. 

Secara umum, aplikasi PGPR dapat dilakukan dengan merendam benih/bibit dan penyiraman langsung pada tanaman. Dosis yang dianjurkan yaitu 15 ml per liter air untuk perendaman benih selama 6 jam. 

Untuk tanaman padi dapat diaplikasikan pada umur 15, 30 dan 45 hst. Sedangkan tanaman hortikultura bisa dilakukan 2 minggu sekali. 

PGPR dapat menekan perkembangan penyakit layu bakteri, antraknosa, bercak daun, layu Fusarium oxysporum dan Sclerotium.

Dengan melakukan penyemprotan PGPR secara rutin, maka tanaman akan tumbuh dengan subur, unsur hara meningkat serta bebas dari serangan hama dan penyakit.

Proses perendaman akar bambu

Bahan-bahan PGPR

Memasukkan fermentasi akar bambu ke dalam air rebusan dedak

Rebusan bahan-bahan PGPR

Proses penyaringan bahan PGPR

Selasa, 08 Maret 2022

Tips Menghemat Minyak Goreng

Sejak Pemerintah menetapkan harga minyak goreng terhitung tanggal 1 Februari 2022, semenjak itu banyak yang merasakan sulitnya mendapat minyak goreng. Dengan ketentuan harga baru itu, maka harga jual minyak goreng curah di pasaran ditetapkan sebesar Rp. 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp.14.000 per liter. 

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, meminta masyarakat untuk tidak panic buying karena akan menjamin stok tersedia dengan harga terjangkau. Tapi apa kenyataanya? Dimana-mana banyak yang mengeluhkan minyak goreng menjadi barang langka. Untuk mendapatkannnya harus antri, berebutan bahkan adu pukul. Setiap daerah unjuk gigi memamerkan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan minyak goreng. Saya yang setiap pulang kantor harus singgah di Indomaret pun harus gigit jari ketika karyawannya dengan tersenyum mengatakan "tidak adaki bu..". Keadaan berlaku sampai hari ini. 

Minyak goreng yang saya dapatkan sekarangpun berasal dari teman yang dia beli dari mobil kampas Pasangkayu. Harganya? Tentu harga yang mahal, Rp. 28.000 per liter yang tidak sesuai dengan harga HET dan merk yang tidak pernah saya kenal sebelumnya. Mau tidak mau dibeli juga😂 Betapa krusialnya minyak goreng ini. Para suami pun ikut pusing dan kena imbasnya karena dipaksa ikut berpartisipasi berburu minyak goreng. Kondisi seperti ini akan dianggap santai oleh sebagian orang yang tidak menggunakan minyak sawit. Minyak kelapa, minyak jagung, sun flower bahkan minyak zaitun adalah pilihan mereka yang lebih memilih minyak sehat. Stok minyak ini cukup banyak tersedia di supermarket. Namun tidak semua orang bisa membeli mengingat harganya cukup mahal. 

Lantas apa yang bisa kita lakukan dengan kondisi sekarang ini ? Yang jika dilihat belum ada tanda-tanda kondisi perminyakan akan kembali normal. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah dengan menghemat penggunaan minyak goreng. Bagaimana caranya ? Yuk, simak tips berikut ini

1. Gunakan wajan datar dan anti lengket. Wajan cekung akan membuat penggunaan minyak goreng menjadi boros. Menggunakan wajan datar dan anti lengket tak perlu menghabiskan banyak minyak. 

2. Menggunakan metode pan frying. Teknik menggunakan sedikit minyak ini bahan makanan tidak perlu digoreng lama karena makanan akan cepat berubah warna dan matang.

3. Menggunakan metode cooking spray. Dengan cara mengisi minyak ke botol spray. Hal ini akan membatasi menuang minyak langsung ke wajan dan dapat menghasilkan masakan rendah kalori.

4. Sesuaikan minyak dengan porsi makanan yang akan dibuat ya. Supaya tidak mubazir. Memasaknya pun dengan menggunakan api sedang, panas yang pas agar tidak menyerap minyak begitu banyak. 

5. Menggunakan minyak dalam satu waktu. Misal, minyak untuk menggoreng kerupuk bisa kita pakai lagi untuk menggoreng tempe atau ikan kemudian membuat sambal, menghemat minyak dan mengurangi cucian wajan.

6. Ganti minyak dengan margarin. Jika hanya menumis saja kita bisa menggunakan margarin. Penggunaan margarin lebih sehat karena berasal dari lemak nabati.

7. Menggunakan Air fryer. Memasak menggunakan air fryer terbilang sehat karena proses memasaknya tidak menggunakan minyak.

Itulah cara menghemat penggunaan minyak goreng. Pilih tahapan sesuai kebutuhan ya. Semoga bermanfaat. 

wajan anti lengket Bolde

Cooking spray




Sabtu, 05 Maret 2022

Bakteri Baik, Sahabat Petani

Kegiatan perbanyakan Agens Hayati adalah salah satu agenda rutin dari Laboratorium Agens Hayati (LAH) Mamuju. Kali ini LAH melakukan perbanyakan bakteri Paenibacillus polymyxa yg merupakan bakteri yang memiliki sifat antagonis terhadap bakteri patogen dan digunakan sebagai bahan pengendali hayati ramah lingkungan.

Bakteri P. polymyxa sangat efektif dalam menekan penyakit kresek pada padi yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. Oryzae hingga 80%. Selain itu, bakteri P. polymyxa dapat mengendalikan penyakit Blas, Cercospora, layu pada pisang, tomat dan cabe.

Teknik perbanyakan bakteri ini dapat dilakukan berdasarkan skala laboratorium dan secara sederhana. Untuk skala laboratorium, P. polymyxa dapat diperbanyak menggunakan isolat yang ditumbuhkan di media Potato Dextrose Agar (PDA).

Sementara itu, perbanyakan secara sederhana dapat dilakukan di tingkat petani dengan menggunakan media cair berupa Ekstrak Kentang Gula atau biasa disebut larutan EKG. Tahap pembuatan dilakukan dengan menggunakan rangkaian fermentor dan diinkubasi selama 10-14 hari.

Meskipun dilakukan secara sederhana, laboratorium Agens Hayati juga tetap melakukan perbanyakan dengan metode ini, dengan harapan tetap tersedianya stok bahan pengendalian hayati yang dapat digunakan oleh petani pada saat gerakan pengendalian (gerdal) di lapangan. 

Nah, karena yang dimanfaatkan hanya ekstrak kentang nya saja, tentu ampas kentang bisa kita gunakan untuk keperluan memasak atau membuat kue. Ibarat peribahasa yang mengatakan "Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui" artinya satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan hasil atau keuntungan sekaligus. Sungguh mengasyikkan bukan? 😀

Para petani pun sangat merasakan manfaat dari bakteri ini. Mereka secara swadaya melakukan pengembangan berbagai macam Agens hayati dan mengaplikasikan langsung di sawah mereka. Padi menjadi subur, hama dan  penyakit enggan menyerang, petani pun bahagia, terlebih kami sebagai penggiat produk Agens hayati ramah lingkungan.

Semoga seluruh pelaku pertanian saling bersinergi menciptakan pertanian organik bebas pestisida. 

Kalau bukan kita, siapa lagi ?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?

Salam sehat!


Mengupas kentang 

Persiapan merebus kentang

Meniriskan kentang yang sudah direbus

Rangkaian sederhana Fermentor

Kamis, 03 Maret 2022

Refugia, Si Cantik Penuh Manfaat

"Tak sekedar cantik..."

Maraknya penggunaan pestisida kimia oleh petani membuat keberadaan musuh alami semakin berkurang. Aplikasi pestisida yang tidak tepat dalam jangka waktu panjang justru akan memicu ledakan populasi hama akibat resistensi dan resurgensi. Nah, cara jitu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan tanaman refugia yang ditanam disekitar kebun atau sawah.

         Apa itu tanaman Refugia? 

Tanaman Refugia adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator maupun parasitoid), agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik. Refugia merupakan tanaman yang sengaja ditanam di pematang sawah atau kebun, dan sudah banyak ditanam oleh petani-petani binaan  POPT kami. 

 Refugia dapat berupa tanaman palawija atau bunga-bungaan seperti bunga matahari     (Heliantus annuus), kenikir (Cosmos caudatus), bunga kertas (Zinnia sp.), tapak dara (Catharanthus roseus), bunga pukul delapan (Turnera ulmifolia). Bunga pukul delapan merupakan rumah bagi kepik Sycanus sp. predator pembasmi ulat api. Sementara bunga matahari menarik predator pemangsa kutu dan tungau.

Selain untuk mengendalikan hama secara alami, menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi biaya usaha tani, Refugia  memiliki keindahan bagi siapa saja yang melihat. 

Pantaslah kalau kalau saya mengatakan kantor BPTPH indah, sungguh menyejukkan mata. Manakala tanaman subur berdampingan dengan bunga-bunga yang merekah ditambah lagi sebagai tempat swafoto👏😍

           Sudah cantik, bermanfaat pula.


            Yuk, yang tertarik mau menanam Refugia bisa klik link berikut Benih Refugia


Mengabdikan momen

Bunga Matahari

Refugia

Berswafoto






Senin, 28 Februari 2022

Perbanyakan Trichoderma sp.

 

Cendawan Trichoderma sp. dalam media beras

 

Cendawan Trichoderma sp. merupakan salah satu agens hayati yang dikembangkan di Laboratorium Agens Hayati (LAH) Mamuju UPTD BPTPH Provinsi Sulawesi Barat. Cendawan Trichoderma sp. memiliki ciri morfologi yang menonjol yaitu koloni masih muda berwarna putih, kemudian menjadi hijau muda atau hijau tua. Warna tergantung dari spesies dan umur koloni. 

Trichoderma sp. berperan sebagai biofungisida yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa cendawan penyebab penyakit tanaman seperti Fusarium oxysporum (penyakit layu pada tanaman pisang), Rhizoctonia solani (penyakit hawar), Rigidiforus lignosus dan Sclerotium rollfsii. 

Selain itu juga berfungsi sebagai biodekomposer yang dapat mendekomposisi limbah organik. Cendawan tersebut mengendalikan penyakit tanaman dengan cara menghambat timbulnya racun dari cendawan yang dapat menyebabkan tanaman sakit. Mekanisme antagonistik terjadi melalui kompetisi, antibiosis dan hiperparasitisme. Bebarapa spesies yang berperan sebagai agens hayati diantaranya adalah T. harzianum, T. viridae dan T. konigii. 

Perbanyakan Trichoderma sp. sangat mudah dilakukan, bahkan telah dikembangkan di tingkat petani yang tergabung dalam kelompok PPAH (Pos Pengembangan Agens Hayati) dan Klinik Tanaman yang tersebar di 6 Kabupaten. 

Hanya saja untuk mendapatkan isolat cendawan Trichoderma murni harus melalui proses eksplorasi, isolasi dan identifikasi yang dilakukan oleh tenaga ahli di Laboratorium Agens Hayati. 

Perbanyakan Trichoderma sp. juga dipraktikkan oleh mahasiswa KKN Universitas Tomakaka sejak tanggal 11 Februari 2022. Alhamdulillah, hasil perbanyakan menunjukkan miselia cendawan berkembang dengan sangat baik dan berwarna hijau.

Perbanyakan Trichoderma sp. secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan media padat yaitu beras. Biakan ini diinkubasi selama 10-14 hari dalam ruang bersih dengan suhu sejuk. Media padat yang telah ditutupi miselia berwarna hijau siap digunakan untuk aplikasi. Apabila tidak langsung digunakan dapat disimpan dalam lemari pendingin. 

Selain itu, Trichoderma sp. juga dapat dicampur dengan pupuk kompos (Trichokompos). Perpaduan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal dibandingkan hanya menggunakan kompos saja.

Adapun teknik aplikasi Trichoderma sp. dapat dilakukan sejak tanaman berada di persemaian dengan mencampur cendawan, tanah dan pupuk kompos perbandingan 1:2:1. Sementara itu, di lahan atau lapang, dosis cendawan yang diberikan 10-20 gram per lubang tanam atau sebanyak 140 kg per hektar, tergantung pada kondisi tanaman di lapang.

Perbanyakan dan pemasyarakatan Agens Hayati mutlak dilakukan dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat dan petani khususnya untuk bisa mengembangkan Agens Hayati dan menggunakannya dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.

Selain itu memberikan edukasi tentang pengendalian ramah lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan dinamis.

"Tujuan akhir dari bertani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga kehidupan"

 Salam Sehat!

 

Isolat Trichoderma dalam media PDA

Melakukan perbanyakan di media beras
Perbanyakan dilakukan di dalam encase

 

Cendawan Trichoderma sp. yang sudah siap aplikasi

Kamis, 24 Februari 2022

Perbanyakan Trichoderma sp.

Assalamualaikum,, selamat hari Senin penuh semangattt😀🤗🌻

Alhamdulillah🤲,, terlihat perkembangan dari Trichoderma sp. spesifik lokasi hasil perbanyakan dari peserta KKN 11 hari yg lalu...berarti berhasil yaa👏👏 Awalnya media beras berwarna putih dan beproses hingga miselia yg berwarna hijau sdh menyelimuti media beras dan siap utk aplikasi di lahan. Jika blm langsung aplikasi bisa disimpan terlebih dahulu di kulkas.

Trichoderma sp. yg merupakan cendawan antagonis ini adl satu Agens Hayati yg dikembangkan di Laboratorium Agens Hayati Mamuju,, efektif mengendalikan penyakit tular tanah, busuk buah dan dpt berfungsi sbg pupuk biologis (trichokompos).

Perbanyakan Trichoderma sp. sangat mudah dilakukan..bahkan sdh dikembangkan di tingkat petani yg tergabung dlm klp PPAH (Pos Pengembangan Agens Hayati) dan Klinik Tanaman. 
Hanya saja isolat cendawan Trichoderma sp. yang didapat melalui proses Eksplorasi, isolasi dan identifikasi harus dilakukan oleh tenaga ahli di laboratorium.

Perbanyakan dan pemasyarakatan Agens Hayati mutlak dilakukan dlm rangka memotivasi masyarakat dan petani khususnya utk bisa mengembangkan AH dan menggunakannya dlm mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
Selain itu memberikan edukasi tentang pengendalian ramah lingkungan agar tercipta lingkungan yg sehat dan dinamis🐞🌱☘️

"Tujuan akhir dari bertani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga kehidupan"💞💚💚💚

Salam Sehat☘️

Instalasi Hidroponik #Ramadhan Journey

Instalasi Hidroponik milik kak Ama di Kabupaten Majene Tiga hari yang lalu, sebelum pulang ke Mamuju, saya menyempatkan berkunju...