PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah sejenis bakteri menguntungkan yang hidupnya berkoloni menyelimuti akar tanaman. Mikroba yang menguntungkan ini juga dapat ditemukan di permukaan tanaman (filosfer), lapisan tanah (rizosfer) dan di dalam jaringan tanaman sehat (endofit).
Sebagai bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman, PGPR memiliki peran yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai pupuk hayati (bio-fertilizer), menghasilkan hormon pertumbuhan (bio-simulant) dan Agens Pengendali Hayati (bio-protectant).
Sebagai bio-fertilizer PGPR dapat membuat sumber nutrient (unsur hara) mudah tersedia dan terserap oleh tanaman melalui proses mineralisasi dan transformasi. Menghasilkan beberapa zat pertumbuhan diantaranya IAA (Indole Acetic Acid) yang dapat menambah luas permukaan akar-akar halus atau meningkatkan pertumbuhan akar.
Selain itu juga berperan dalam melindungi tanaman dari serangan OPT baik secara langsung maupun tidak langsung.
Proses pembuatan PGPR cukup sederhana dan bahan-bahan yang digunakan mudah ditemui disekitar kita, diantarnya dedak, terasi, gula pasir, air, akar bambu/akar putri malu/rumput gajah sebagai biang.
Secara umum, aplikasi PGPR dapat dilakukan dengan merendam benih/bibit dan penyiraman langsung pada tanaman. Dosis yang dianjurkan yaitu 15 ml per liter air untuk perendaman benih selama 6 jam.
Untuk tanaman padi dapat diaplikasikan pada umur 15, 30 dan 45 hst. Sedangkan tanaman hortikultura bisa dilakukan 2 minggu sekali.
PGPR dapat menekan perkembangan penyakit layu bakteri, antraknosa, bercak daun, layu Fusarium oxysporum dan Sclerotium.
Dengan melakukan penyemprotan PGPR secara rutin, maka tanaman akan tumbuh dengan subur, unsur hara meningkat serta bebas dari serangan hama dan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar