Seorang ibu pekerja yang selalu mencari hikmah dibalik warna-warni kehidupan. Selalu ada hal baik yang bisa kita temukan di sekitar kita, sesederhana apapun bentuknya.
Kamis, 10 Maret 2022
Pemanfaatan PGPR
Selasa, 08 Maret 2022
Tips Menghemat Minyak Goreng
Sejak Pemerintah menetapkan harga minyak goreng terhitung tanggal 1 Februari 2022, semenjak itu banyak yang merasakan sulitnya mendapat minyak goreng. Dengan ketentuan harga baru itu, maka harga jual minyak goreng curah di pasaran ditetapkan sebesar Rp. 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp.14.000 per liter.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, meminta masyarakat untuk tidak panic buying karena akan menjamin stok tersedia dengan harga terjangkau. Tapi apa kenyataanya? Dimana-mana banyak yang mengeluhkan minyak goreng menjadi barang langka. Untuk mendapatkannnya harus antri, berebutan bahkan adu pukul. Setiap daerah unjuk gigi memamerkan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan minyak goreng. Saya yang setiap pulang kantor harus singgah di Indomaret pun harus gigit jari ketika karyawannya dengan tersenyum mengatakan "tidak adaki bu..". Keadaan berlaku sampai hari ini.
Minyak goreng yang saya dapatkan sekarangpun berasal dari teman yang dia beli dari mobil kampas Pasangkayu. Harganya? Tentu harga yang mahal, Rp. 28.000 per liter yang tidak sesuai dengan harga HET dan merk yang tidak pernah saya kenal sebelumnya. Mau tidak mau dibeli juga😂 Betapa krusialnya minyak goreng ini. Para suami pun ikut pusing dan kena imbasnya karena dipaksa ikut berpartisipasi berburu minyak goreng. Kondisi seperti ini akan dianggap santai oleh sebagian orang yang tidak menggunakan minyak sawit. Minyak kelapa, minyak jagung, sun flower bahkan minyak zaitun adalah pilihan mereka yang lebih memilih minyak sehat. Stok minyak ini cukup banyak tersedia di supermarket. Namun tidak semua orang bisa membeli mengingat harganya cukup mahal.
Lantas apa yang bisa kita lakukan dengan kondisi sekarang ini ? Yang jika dilihat belum ada tanda-tanda kondisi perminyakan akan kembali normal. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah dengan menghemat penggunaan minyak goreng. Bagaimana caranya ? Yuk, simak tips berikut ini
1. Gunakan wajan datar dan anti lengket. Wajan cekung akan membuat penggunaan minyak goreng menjadi boros. Menggunakan wajan datar dan anti lengket tak perlu menghabiskan banyak minyak.
2. Menggunakan metode pan frying. Teknik menggunakan sedikit minyak ini bahan makanan tidak perlu digoreng lama karena makanan akan cepat berubah warna dan matang.
3. Menggunakan metode cooking spray. Dengan cara mengisi minyak ke botol spray. Hal ini akan membatasi menuang minyak langsung ke wajan dan dapat menghasilkan masakan rendah kalori.
4. Sesuaikan minyak dengan porsi makanan yang akan dibuat ya. Supaya tidak mubazir. Memasaknya pun dengan menggunakan api sedang, panas yang pas agar tidak menyerap minyak begitu banyak.
5. Menggunakan minyak dalam satu waktu. Misal, minyak untuk menggoreng kerupuk bisa kita pakai lagi untuk menggoreng tempe atau ikan kemudian membuat sambal, menghemat minyak dan mengurangi cucian wajan.
6. Ganti minyak dengan margarin. Jika hanya menumis saja kita bisa menggunakan margarin. Penggunaan margarin lebih sehat karena berasal dari lemak nabati.
7. Menggunakan Air fryer. Memasak menggunakan air fryer terbilang sehat karena proses memasaknya tidak menggunakan minyak.
Itulah cara menghemat penggunaan minyak goreng. Pilih tahapan sesuai kebutuhan ya. Semoga bermanfaat.
Sabtu, 05 Maret 2022
Bakteri Baik, Sahabat Petani
Kamis, 03 Maret 2022
Refugia, Si Cantik Penuh Manfaat
"Tak sekedar cantik..."Maraknya penggunaan pestisida kimia oleh petani membuat keberadaan musuh alami semakin berkurang. Aplikasi pestisida yang tidak tepat dalam jangka waktu panjang justru akan memicu ledakan populasi hama akibat resistensi dan resurgensi. Nah, cara jitu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan tanaman refugia yang ditanam disekitar kebun atau sawah.
Apa itu tanaman Refugia?
Tanaman Refugia adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator maupun parasitoid), agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik. Refugia merupakan tanaman yang sengaja ditanam di pematang sawah atau kebun, dan sudah banyak ditanam oleh petani-petani binaan POPT kami.
Refugia dapat berupa tanaman palawija atau bunga-bungaan seperti bunga matahari (Heliantus annuus), kenikir (Cosmos caudatus), bunga kertas (Zinnia sp.), tapak dara (Catharanthus roseus), bunga pukul delapan (Turnera ulmifolia). Bunga pukul delapan merupakan rumah bagi kepik Sycanus sp. predator pembasmi ulat api. Sementara bunga matahari menarik predator pemangsa kutu dan tungau.
Selain untuk mengendalikan hama secara alami, menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi biaya usaha tani, Refugia memiliki keindahan bagi siapa saja yang melihat.Pantaslah kalau kalau saya mengatakan kantor BPTPH indah, sungguh menyejukkan mata. Manakala tanaman subur berdampingan dengan bunga-bunga yang merekah ditambah lagi sebagai tempat swafoto👏😍
Sudah cantik, bermanfaat pula.
Instalasi Hidroponik #Ramadhan Journey
Instalasi Hidroponik milik kak Ama di Kabupaten Majene Tiga hari yang lalu, sebelum pulang ke Mamuju, saya menyempatkan berkunju...
-
Sejak pandemi Covid-19 , kalau kemana-mana saya selalu menggunakan masker. Walaupun hanya segelintir orang di luar sana yang tet...
-
Sepintas saya melihat tanaman jeruk yang ada di planter bag. Daunnya robek-robek di bagian tepi hingga tulang daun. Saya mencoba...
-
Kata favorit saya saat ini adalah "SEHAT" . Belum juga usia 40 tahun sudah merasa jompo.
-
Buah yang satu ini ga ada tandingannya, menurut saya. Coba kalau ga ingat efek berlebihan dari konsumsi durian, saya bakalan lah...