Hari ini saya ke kantor dengan menumpang mobil teman. Seperti biasa, saya menunggu di Indomaret, sekalian ngadem. Apalagi cuaca di luar panas, walaupun jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan pagi.
Sampai di kantor saya mengerjakan beberapa pekerjaan. Tak lama berselang, tiba-tiba rasa kantuk datang menyerang. Akhirnya saya memilih mengobrol dengan teman, dan meninggalkan laptop yang masih menyala demi menghalau rasa kantuk.
Teman yang saya ajak ngobrol pun mengantuk. Teman meminta saya untuk tidur saja di Musala kantor. Tapi saya menolak. Akhirnya kami pun lanjut mengobrol.
Membahas masalah tidur dengan teman, saya jadi ingat hadis yang sangat populer di bulan puasa, tentang tidurnya orang berpuasa. Saya pun googling demi mendapatkan penjelasan yang lebih akurat.
"Tidurnya orang puasa merupakan ibadah, diamnya merupakan tasbih, amalnya dilipat-gandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni." Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Menurut para kebanyakan muhaddits bahwa status hadis ini adalah hadis maudhu' (palsu).
Walaupun di dalam kandungan hadis ada beberapa yang sesuai dengan hadis-hadis yang shahih, diantaranya masalah dosa yang diampuni serta pahala yang dilipat-gandakan, namun khusus lafadz ini, para ulama sepakat mengatakan status kepalsuannya.
Makna hadis di atas bisa jadi benar,jika niatnya benar. Kalau tidurnya dalam rangka menghindari perbuatan yang sia-sia atau maksiat , maka bisa jadi ibadah. Tapi kalau tidurnya hanya untuk menghilangkan rasa kesusahan, mengulur waktu agar tidak merasa lapar, itu namanya menyia-nyiakan. Jadi, muslim yang berpuasa di bulan ramadan tetap dibolehkan tidur dengan secukupnya.
Oleh karena itu, tindakan orang-orang yang banyak tidur di tengah hari apalagi sepanjang hari pada bulan ramadan, dengan alasan tidur adalah ibadah, jelas tidak ada dasarnya.
Dengan demikian, di bulan ramadan ini lebih baik melakukan aktivitas yang bermanfaat. Selain beribadah, bekerja dengan produktif juga menjadi salah satu ibadah di bulan ramadan.
Wallahu A'alam bish-shawab.
Saya kembali ke ruangan, melanjutkan menyelesaikan beberapa pekerjaan.
Dan kembali merenungi penjelasan yang sudah saya dapatkan. Sebisa mungkin saya akan berusaha memaksimalkan ibadah di bulan ramadan ini. Selain untuk meraih pahala, semoga bisa membentuk habit baru setelah puasa berakhir.